Anda ingin
memulai bisnis property dibidang tanah kavling, yuk abaca artikel ini. Berbisnis kavling tanah merupakan salah
satu pilihan bisnis di bidang properti, selain menjadi developer, broker,
kontraktor dan investor.
Dari segi pelaksanaan dan biaya yang dibutuhkan
menjual property dalam bentuk kavling lebih simple dibandingkan dengan menjual
properti dalam bentuk produk jadi seperti rumah, apartemen, office building dan
jenis property lainnya. Menjalankan bisnis kavling Modalnya lebih kecil dibandingkan membangun perumahan. Biaya yang
dibutuhkanpun terbilang lebih sedikit karena hanya butuh beli tanah dan
beberapa urusan legalitas dan perijinan. Bisnis kavling tanah bisa menjadi
pilihan jika anda tidak memiliki modal yang
cukup dan tidak ingin dipusingin oleh ribetnya pelaksanaan
proyek.
Satu lagi, waktu pelaksanaan proyek juga tidak
terlalu panjang jika dibandingkan dengan menjual produk properti dengan luasan
area yang sama.
Dari sisi pelaksanaan proyek, berbisnis kavling
tanah lebih mudah karena tidak perlu ada pembangunan unit fisik proyek, paling banter hanya
membutuhkan waktu dan tenaga untuk pembersihan dan pematangan lahan. Tahapan
selanjutnya sudah bisa masuk ke penjualan unit-unit yang berupa tanah kosong. Tetapi
walaupun produk yang dijual masih dalam bentuk tanah kosong alias kavelingan,
aspek legalitas tidak boleh dinafikan apalagi tanahnya belum berserftifikat. Tanah-tanah
yang belum bersertifikat merupakan tanah yang belum didaftarkan ke Negara
melalui Kantor Pertanahan setempat.
Seorang pemain kavling harus membekali diri dengan pengetahuan tentang
pernik-pernik legalitas tanah dan cara pengurusan sertifikatnya.
Untuk lokasi lahan yang akan dijadikan proyek kavelingan berada di
lokasi yang agak jauh dari keramaian biasanya dimiliki oleh masyarakat setempat
dalam luasan yang berbeda-beda.
Dengan kondisi ini proses akuisisi lahan berhubungan dengan banyak
orang, dimana di dunia property proses akuisisi lahan ini lebih dikenal sebagai
Pembebasan Lahan.
Legalitas yang diperlukan untuk berbisnis kavling
Walaupun
bisnis kavling lebih sederhana, pelakunya tetap harus memperhatikan aspek
legalitas. Lokasi yang dijadikan proyek kavling harus sudah dipastikan bisa
dibangun sesuai peruntukan.
Jika kavling dijual untuk perumahan maka lokasi memang
benar untuk pemukiman. Peruntukan lahan sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah bersangkutan.
Perijinan yang dibutuhkan untuk penjualan kavling sekurangnya dalam
bentuk siteplan karena dengan keluarnya ijin siteplan berarti peruntukan lokasi
sesuai dengan semestinya.
Pembagian kavling komersil dan fasilitas umum dan fasilitas sosial sudah
tercantum dalam siteplan.
Selain itu kavling yang dijual harus sudah bersertifikat per-kavling
supaya lebih mudah dalam menjual. Calon konsumen lebih senang membeli tanah
yang sudah bersertifikat karena kepemilikan mereka atas tanah kaveling tersebut
lebih terjamin.
Sertifikasi dibutuhkan jika tanah belum
bersertifikat atau masih dalam bentuk girik, petok D, kekitir, eigendom
verponding atau alas hak berupa apapun yang belum sertifikat.
Dimana masing-masing daerah memiliki nama yang berbeda.
Tahap-tahap dalam memulai bisnis kavling tanah
Ada
beberapa tahapan yang harus dilalui jika ingin berbisnis sebagai penjual
kavling tanah.
Semakin luas lokasi proyek tahapan-tahapannya juga semakin kompleks,
begitu juga bentuk dan kondisi fisik tanah juga menentukan tahapan yang harus
dijalani.
Jika kondisi fisik tanah masih belum berupa Kavling Siap Bangun,
maka diperlukan pekerjaan pendahuluan, seperti land clearing, cut and fill bahkan
pengurugan.
Tetapi untuk lokasi yang tidak begitu besar yang hanya terdiri dari
beberapa kavling saja pengerjaannya sangat simple. Patok-patok tanahnya,
langsung jual saja.
Tapi ingat, sertifikasi musti jelas supaya cepat laku dan pembeli
terjamin haknya di kemudian hari. Apalagi lokasi terletak di tempat yang ramai,
cepat terjual pastinya. Asal dijual dengan harga yang masuk akal tentu saja.
Berikut tahapan yang harus dilalui jika ingin menjadi pebisnis kavling:
Pengecekan legalitas
Keabsahan lahan tetap harus diposisikan sebagai hal yang paling penting
untuk pelaku bisnis property. Walaupun kita hanya membeli lahan untuk dijual
lagi dalam bentuk kavling tanah kosong status hak tanah harus jelas.
Jika tanah sudah sertifikat, pengecekan legalitas
tanah bisa dilakukan di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN)
melalui Kantor Pertanahan setempat.
Tetapi jika tanah masih belum sertifikat, maka pengecekan legalitas
tanah bisa dilakukan di Kantor Desa dan Kantor Kecamatan. Jikapun informasi
tentang tanah yang dimaksud tidak lengkap di Kantor Desa dan Kantor Kecamatan
Kita akan diarahkan untuk proses selanjutnya oleh pejabat di kantor tersebut.
Meng-akuisisi lahan
Mengakuisisi
lahan merupakan proses awal yang harus dilalui. Biasanya berupa pembelian
kepada penduduk dengan luasan berbeda-beda.
Sertifikasi dan
perijinan
Tanah yang diakuisisi dalam bentuk luasan yang tidak teratur dan belum
bersertifikat, harus diajukan dulu sertifikat ke instansi terkait. Pada awalnya
sertifikat terbit berupa sertifikat induk untuk luasan seluruh kawasan kemudian
diajukan pemecahan sesuai dengan siteplan yang diijinkan.
Land clearing, cut and fill dan pengurugan
Ada beberapa pilihan dalam menjalani bisnis kavling
ini, bisa menjual Kavling Siap Bangun atau menjual kavling dalam bentuk apa
adanya. Pilihan ini akan mempengaruhi harga jual produk kavling. Penjualan
kavling dalam kondisi apa adanya sesuai dengan kondisi asli tanah seperti masih
berupa tanah sawah, terdapat cekungan dan gundukan di beberapa bagian tanah,
masih berupa rawa, semak liar atau hutan, harusnya dijual dengan harga yang
lebih murah jika dibandingkan kavling yang dijual setelah dilakukan pematangan
lahan dan land clearing.
Membangun Badan Jalan
Tahapan ini diperlukan jika kita memutuskan untuk membangun Kavling Siap
Bangun.
Pembangunan badan jalan dilakukan sesuai dengan
siteplan. Badan jalan dikerjakan sekurangnya dengan membuat timbunan dari tanah
galian untuk drainase disampingnya.
Membangun Saluran Drainase
Pentingnya membangun drainase berguna untuk membentuk kavling dan
antisipasi genangan di saat hujan turun. Saluran drainase yang sudah terbentuk
memberikan efek bagus terhadap minat calon konsumen.
Membuat Gerbang
Proyek
Pembuatan gerbang proyek diperlukan untuk memberikan kesan pertama yang
menggoda kepada calon konsumen. Gerbang proyek yang bagus dan indah
mempengaruhi minat beli mereka karena terdapat pesan visual di dalamnya.
Membangun Kantor
pemasaran
Begitu juga halnya dengan membangun Kantor Pemasaran. Kantor Pemasaran
dibangun di sekitar lokasi proyek untuk menyediakan informasi kepada calon
pembeli secepatnya.
Konsumen bisa langsung berinteraksi dengan marketing proyek
dan mendapatkan informasi yang mereka butuhkan secepatnya.
Langkah-langkah ini diperlukan jika kavling yang
dijual berada dalam suatu kawasan yang luas. Untuk kavling sederhana di tengah
kota tidak memerlukan langkah-langkah ribet ini.
Demikiann langkah-langkah untuk memulai bisnis
properti dibidang tanah Kavling, semoga bermanfaat.
Baca Juga:
Baca Juga:

GAME CASINO TERBARU WM CASINO ! BET HANYA 5RIBU SAJA ANDA BISA MERAIH
ReplyDeleteKEUNTUNGAN JUTAAN RUPIAH JIKA BERUNTUNG! MAINKAN SEKARANG JUGA~
INFOMASI LEBIH LANJUT SILAKAN KUNJUNGI WEBSITE RESMI KAMI
DI WWW. BOLAVITA .CLUB
ATAU BISA CHAT KAMI DI:
WA : 0812-2222-995
PENDAFTARAN GRATIS !!!
Panduan Bermain Fortune Beauty Ayo Daftar Sekarang Juga Dan Dapatkan Bonus Berlimpah !!!
ReplyDelete