Sebelum
anda terjun di bisnis property ada baiknya anda memplejari beberapa hal:
Anda harus Memahami Kelebihan dan Kekurangan Diri
Pintar membaca diri, itulah yang dimaksud pada bagian ini. Intinya
adalah, Anda harus memahami kelebihan Anda dan sanggup memanfaatkan kelebihan
tersebut dalam berbisnis.
Tentu saja memanfaatkan kelebihan tersebut dalam
artian yang positif. Misalnya Anda mahir dalam menganalisa properti dan membuat
proposal proyek maka lakukan ini terus-menerus.
Dengan begitu Anda akan menjadi semakin mahir dan
suatu saat ada peluang dan kesempatan datang maka Anda sudah sangat siap untuk
mengambil peluang tersebut.
Ingat lagi! Kesempatan apabila bertemu dengan
kesiapan, alamat sukses bisa diraih.
Sebaliknya, jika Anda merasa bahwa Anda memiliki
kekurangan maka Anda wajib memperbaiki kekurangan tersebut dengan cara apapun.
Misalnya Anda tidak memahami bagaimana caranya
menjadi developer properti maka Anda harus terus belajar tentang developer
properti. Karena saat ini amat banyak media pembelajaran yang bisa Anda
manfaatkan.
Selanjutnya,
jika kekurangan Anda adalah tidak memiliki modal maka Anda harus sanggup
menutupi kekurangan tersebut dengan berbagai cara.
Cara yang
bisa Anda lakukan adalah dengan memperbanyak networking dan silaturrahmikarena
dengan banyak networking dan silaturrahmi maka
peluang-peluang akan Anda dapatkan.
Ingat prinsip di atas, persiapkan diri Anda untuk
mendapatkan peluang. Karena peluang yang datang akan sia-sia jika Anda tidak
mempersiapkan diri dengan baik.
Apakah Pelakunya Hanya Orang Kaya dan Kalangan Mapan?
Benarkah pelaku di bisnis developer properti hanya
dari golongan orang kaya dan kalangan mapan? Tidak, karena banyak developer,
terutama yang tidak diliput media memulai menjadi developer properti
betul-betul dari nol dan bukan berasal dari keluarga konglomerat.
Mereka
memulai menjadi developer properti dengan belajar langsung terjun ke lapangan. Learning by doing, kejedot-kejedot, jatuh
bangun dialami. Mereka belajar dari buku, trainingatau workshop tentang
developer properti.
Kesimpulannya, walaupun Anda bukan berasal dari keluarga kaya dan mapan,
Anda juga punya peluang untuk sukses sebagai developer properti jika Anda gigih
belajar, berjuang dan mencari peluang.
Selalu Jaga Hubungan Baik dengan Mitra Developer
Jaga Hubungan Baik dengan Broker
Penting bagi Anda untuk selalu menjaga hubungan baik dengan broker,
terutama broker khusus tanah yang selalu menawarkan tanah kepada Anda.
Karena sumber informasi tanah lebih banyak datang
dari broker secara memang pekerjaan mereka adalah mencari tanah dan
menjualkannya.
Menjaga hubungan baik dengan mereka bisa dalam
bentuk memberikan insentif bagi mereka apabila terjadi transaksi. Jadi Anda
tidak hanya berpatokan kepada kebiasaan umum bahwa kewajiban memberikan komisi
adalah kewajiban penjual.
Namun jika Anda memiliki uang untuk membeli tanah
secara tunai, maka Anda tidak begitu memerlukan jasa seorang broker.
Anda tinggal mencari lokasi yang cocok, kemudian
dengan uang yang Anda miliki Anda bisa membeli tanahnya tanpa banyak negosiasi.
Negosiasi
yang penting hanya tentang harga saja. Satu lagi, jika Anda membeli tanah
secara tunai, prinsipnya cuma satu: take it or leave it. Ya,
silahkan terima penawaran saya atau tolak. Selesai.
Jaga Hubungan Baik dengan Arsitek
Hubungan baik dengan arsitek perlu Anda bangun
supaya Anda dapat setiap saat menggunakan jasa mereka. Jika sudah berhubungan
baik maka biasanya akan ada kemurahan dan kemudahan dalam kerjasama tetapi
tetap dalam koridor menghargai profesionalitas masing-masing.
Contohnya
seorang kawan yang mengembangkan proyek perumahan di daerah Bekasi, Jawa Barat. Dia
hanya mengeluarkan biaya hanya 20 juta rupiah saja untuk desain lahan seluas 5
hektare.
Padahal
dalam kontrak desain tersebut sudah termasuk seluruh keperluan proyek mulai
dari mendesain siteplan, gerbang proyek, fasum fasosnya, sampai dengan
desain unit dan detilnya, termasuk juga desain untuk marketing tools, seperti brosur, video
profil proyek, spanduk, umbul-umbul dan lain-lain.
Hmmm amat murah bukan? Jika harga normal diterapkan tentu harga
desainnya lebih mahal dari harga kesepakatan tersebut. Kok bisa deal di harga itu? Karena si arsitek adalah teman baiknya. Betul kan,,
Nah, selain mitra strategis di atas masih banyak mitra Anda dalam
mengembangkan proyek, diantaranya kontraktor, Notaris, konsumen, pemilik lahan,
investor, lembaga keuangan, dan instansi pemerintah dan lain-lain.
Intinya Anda harus menjaga hubungan baik dengan
seluruh orang atau instansi yang berhubungan dengan Anda dalam mengembangkan
proyek.
Kemampuan Dasar yang Sebaiknya Dimiliki oleh Seorang Developer Properti
Seorang developer properti harus sanggup
mempersiapkan perencanaan lahan, mulai dari desain skematik, gambar denah, masterplan, fasad, pola ruang, menghitung struktur dasar,
hingga desain fungsi, tata ruang dan ergonomi.
Selanjutnya kemampuan yang harus dimiliki oleh
seorang developer properti adalah mempersiapkan segala bentuk legalitas yang
berkaitan dengan lahan, sampai properti tersebut terbangun dan terjual.
Di sektor
finansial, seorang developer properti harus sanggup menyiapkan skema pendanaan
yang baik hingga detil cashflow-nya.
Tak
ketinggalan, dia juga harus sanggup membentuk tim marketing yang memiliki skill dan kemampuan memadai guna merumuskan konsep
penjualan, target market, hingga strategi dan taktik menjualnya.
Kemampuan lainnya yang wajib dimiliki oleh seorang
developer properti adalah mempersiapkan tim produksi atau memilih dan memilah
kontraktor yang cakap dan bisa dipercaya, sehingga tidak terjadi kesalahan dan
kekacauan pada hasil akhir properti yang dibangun.
Di atas semua itu, kemampuan developer properti
yang sangat dibutuhkan adalah mengorganisir semua komponen dan semua
orang-orang yang terlibat dalam proyek menjadi satu kesatuan kerja yang sanggup
menyelesaikan proyek sesuai perencanaan dan target.
Pintar Menganalisa Segmentasi Pasar yang Akan Dibidik
Untuk menetapkan segmentasi pasar yang dibidik, Anda harus berpedoman
kepada kondisi sosial ekonomi penduduk setempat.
Jika di lokasi banyak terdapat pabrik maka calon
konsumen yang dibidik adalah karyawan pabrik tersebut. Kita harus memperkirakan
harga yang sanggup dibeli oleh karyawan pabrik tersebut.
Jika penjualan dengan memanfaatkan fasilitas Kredit
Pemilikan Rumah (KPR) maka harus diperkirakan juga kemampuan mereka membayar
uang muka dan angsurannya.
Jika lokasi berdekatan dengan kompleks pemerintahan
daerah maka pangsa pasar yang dibidik adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
bekerja di kantor tersebut.
Begitu juga
jika lokasi berada dekat dengan kompleks sekolah atau perguruan tinggi maka
pasar yang dibidik adalah para mahasiswa—orang tuanya—dan guru atau dosen yang
beraktivitas di sekitar lokasi. Contohnya adalah pembangunan apartemen di
sekitar Jatinangor, Jawa Barat beberapa tahun belakangan.
Pembangunan apartemen tersebut ditujukan untuk
menyediakan hunian bagi para mahasiswa perguruan tinggi yang ada di sekitar
lokasi tersebut.
Membidik Mahasiswa sebagai Pangsa Pasar
Developer yang pintar sanggup melihat peluang dan mengambil keuntungan
dari kondisi ini: Seorang mahasiswa sudah pasti memerlukan tempat tinggal, di
mana selama ini mereka tinggal di rumah kost di sekitar kampus.
Nah, sekarang para mahasiswa tersebut tidak perlu lagi tinggal di rumah
kost, mereka dapat memiliki apartemen dengan harga cicilan yang tidak jauh
berbeda dengan biaya yang dikeluarkan untuk menyewa rumah kost. Ditambah lagi,
jika tinggal di apartemen mereka mendapatkan fasilitas khas apartemen.
Dengan
demikian mereka mendapatkan banyak manfaat dari apartemennya, diantaranya bisa
digunakan untuk tempat tinggal selama kuliah, mendapatkan uang masuk tanpa
harus bekerja (passive income) jika ingin
disewakan ketika si pemilik sudah tamat kuliah dan pada akhirnya si pemilik
juga mendapatkan keuntungan ketika menjualnya, karena pada umumnya harga
apartemen akan naik beberapa persen setelah beberapa tahun.
Keuntungan dalam bentuk kenaikan harga akan
didapatkan karena lama pendidikan S1 rata-rata 4-5 tahun. Artinya apartemen
tersebut akan dijual lagi setelah 4 atau 5 tahun digunakan.
Keuntungan dalam bentuk kenaikan harga jual ini
tentu tidak dapat dinikmati jika mereka tinggal di rumah kost. Karena sebagai
penyewa dia tidak berhak memiliki rumah yang disewanya.
Metode ini
bisa Anda duplikasi di daerah lain yang memiliki karakteristik yang sama,
seperti di Depok, Jawa Barat yang menjadi home base banyak perguruan tinggi.
Lokasi di sekitaran kampus bisa Anda bangun
apartemen yang menyasar para mahasiswa. Dan saat ini, ketika buku ini ditulis,
memang sedang ada pembangunan beberapa apartemen di sekitar kampus.
Membidik Pegawai Kantor sebagai Pangsa Pasar
Selanjutnya di lokasi yang banyak perkantoran, atau setidaknya lokasi
yang terdapat akses yang bagus ke perkantoran sangat bagus untuk dibangun
hunian yang membidik para pekerja kantoran sebagai calon konsumennya.
Akses yang
dibutuhkan bisa jadi dalam bentuk angkutan umum seperti stasiun kereta api,
jalur busway, jalur Light Rail Transit
(LRT)dan Mass Rapid Transit
(MRT) dan lain-lain.
Menetapkan Pangsa Pasar untuk Proyek di Tengah Kota
Jika Anda memiliki lokasi di tengah kota, maka Anda lebih leluasa
membidik segmentasi pasar. Bisa untuk kalangan atas, bisa untuk kalangan
menengah atau kalangan bawah.
Setiap
pilihan tentu ada konsekuensinya, misalnya Anda memilih untuk menyasar kalangan
atas, konsekuensinya mungkin saja laju penjualan tidak terlalu cepat namun margin-nya besar.
Begitu juga jika Anda memilih untuk membidik
kalangan menengah ke bawah maka penjualan Anda mungkin lebih cepat tetapi
keuntungan yang Anda dapatkan mungkin lebih kecil.
Contohnya,
ketika Anda akan membangun sebuah kompleks townhouse di Jakarta atau kota besar lainnya. Anda bebas memilih
tipe rumah yang akan Anda bangun.
Anda bisa membangun rumah 2 lantai—bahkan 3
lantai—dengan tanah yang luas, mungkin sekitar 200-an meter persegi dengan konsekuensi
harga jual lebih mahal, dan biasanya penjualannya lebih lambat jika
dibandingkan dengan penjualan rumah dengan harga yang lebih murah.
Pilihan lainnya adalah Anda bisa membangun rumah
dengan tipe lebih kecil dengan luas tanah 70-an meter persegi dengan jumlah
unitnya lebih banyak dan harga jual yang jauh lebih murah.
Dengan strategi seperti ini proyek Anda kemungkinan
lebih cepat terjual, tetapi dari sisi keuntungan yang didapatkan mungkin lebih
kecil daripada membangun unit yang lebih besar. Pilihan ada di tangan Anda.
Happy bisnis.
Cara Menjadi Pebisnis Kavling Tanah yang sukses
Anda ingin memulai bisnis property
dibidang tanah kavling, yuk abaca artikel ini. Berbisnis kavling tanah
merupakan salah satu pil...
Bagi anda yang akan mengembangkan
properti, baik itu kavling atau perumahan tentu hal yang terpenting
adalah ada lahannya, namun terka...
Bagi rekan-rekan yang ingin memulai
dibidang bisnis property atau yang ingin memulai menjadi Developer
property, mungkin sebaiknya anda ...
Pemasaran adalah ujung tombak dari sebuah
bisnis, termasuk juga bisnis property, sebagus apapun anda membangun
sebuah proyek property, n...


No comments:
Post a Comment